Demi menjaga dunia maya yang bersih dari konten negatif, internet diawasi Kominfo. Contohnya seperti perundungan atau ajakan radikalisme, terorisme serta pornografi dan lain sebagainya. Dengan ini Pemerintah melakukan pengamatan dan pengawasan menggunakan mesin crawling canggih berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Bapak Johnny mengutarakan, pengamatan dan pengawasan terhadap konten yang negatif dikerjakan bersama-sama dengan kementerian atau lembaga lainnya yang terkait.
“Kementerian Kominfo yang melakukan pengamatan dan pengawasan di ruang kerja cyber selama 24 jam penuh dengan memakai mesin crawling yang canggih berbasis AI serta melakukan pemantauan akun-akun dan konten-konten yang dianggap terkait dengan kegiatan radikalisme atau terorisme dan di saat yang bersamaan juga terus berkoordinasi dengan Kementerian atau Lembaga lainnya, serta stakeholder terkait.”
kata Menkominfo
Terhitung sampai dengan hari Sabtu 3 April 2021, Kominfo sudah melakukan pemblokiran konten radikalisme dan terorisme dengan total sebanyak 20.453 (dua puluh ribu empat ratus lima puluh tiga) konten yang mengandung hal negatif di berbagai situs dan juga beragam platform sosial media.
Bapak Johnny menyampaikan, pemerintah juga akan menggelar kegiatan-kegiatan literasi digital kepada masyarakat dengan harapan, agar masyarakat dapat menyaring informasi atau berita yang diterima dengan baik, serta mendorong agar masyarakat dapat mengisi konten yang baik, positif dan produktif dalam sosial medianya.
Khususnya bagi Masyarakat Desa Sukorahayu bijaklah bersosial media, jadikan sosial media sebagai alat bantu yang positif bagi diri sendiri dan juga orang lain.
